“ Selama lima tahun lebih dari 25 dokter ahli paling terkenal, tidak membawa hasil, malah saya kehilangan tiga gigi, karena saya dianggap sakit gigi ”
Ibarat martil yang diayunkan keras menimpa wajah, gusi dan gigi, bahkan sulit dilukiskan mungkin juga seperti disetrum listrik” lanjut pria yang tinggal di Cakranegara, Mataram ini.
Saya mesti banting setir dari kontraktor ke usaha bahan bangunan, tak mungkin saya ke luar kota, bagaimana bisa kena air liur saya sendiri saja sakitnya sudah minta ampun” tuturnya.
Lebih dari 25 dokter ahli paling terkenal baik di Mataram, Jakarta hingga Singapura tidak membawa hasil, malah saya kehilangan tiga gigi, karena saya dianggap sakit gigi.
Perjalanan panjang berliku tanpa kepastian sembuh ini akhirnya berlalu ketika seorang dokter memberi buletin Trigeminal Neuralgia Indonesia. Kami yakin akan sembuh dan melalui operasi dua jam derita sakit misterius itu sirna begita saja.
Terima kasih kepada team dokter di RS. Bedah Surabaya, saya mau mengundang syukuran di Mataram agar masyarakat tahu kabar gembira ini,” ujarnya bersemangat sesaat sebelum pulang.