Nyeri Aneh Selama 8 Tahun
Zulfanur Ardiansyah (48) tidak dapat menyembunyikan rasa haru setelah bebas dari derita nyeri aneh selama lebih dari delapan tahun “ Sirna sudah petir yang setiap saat menyambar di wajahku, sungguh nyeri wajah yang luar biasa saat itu “ kisahnya, ditemani putra sulungnya terbang dari Medan ke Surabaya untuk melakukan tindakan bedah mikro Juni 2015 lalu.
Rasa sakit yang dialami bapak 3 anak ini menjadi berlipat ganda karena harus tetap berkerja keras mengandalkan becak sebagai sumber mata pencahariannya, sementara rasa nyeri tidak kenal kompromi dan terus menerus menghujam luar biasa sakitnya. “Tahun 2008 nyeri seperti sakit gigi biasa namun terasa sampai ke daging gusi, tapi lama kelamaan bukan hanya nyeri yang bertambah, rasanya seperti terkena setrum, jangankan dipakai makan dan minum, kena angin saja terasa seperti tersambar petir” cerita Zulhan. “Berat rasanya kalau diingat, namun saya yakin Tuhan akan menyediakan jalan selama terus berusaha,” tuturnya. Benar juga, ketika seorang tetangga memberi saran untuk meminta bantuan sebuah yayasan di kota Medan. Dari sana dia diajak berkonsultasi dengan dokter di Universitas Sumatera Utara, dan dokter menyarankan untuk berobat di Surabaya.
Pihak yayasan bekerja sama dengan Brain & Spine Community untuk memberi bantuan baik finansial maupun spiritual kepada sosok yang pantang menyerah ini. “Kabar saya baik, rasa sakit di gigi dan wajah hilang, petir di wajahku sirna dan pekerjaan berat mengayuh becak terasa ringan tanpa menahan rasa nyeri, mohon sampaikan salam terima kasih saya kepada Tim Dokter, semoga ilmu dan tekhnologi canggih yang dimiliki bisa menyembuhkan semakin banyak orang, juga bisa jadi sandaran bagi orang-orang seperti saya,” ungkapnya ketika ditemui dalam acara gathering komunitas di RS. Murni Teguh, Medan Desember 2015.