Hidup saya penuh dengan ketakutan dan trauma, saya takut makan, minum dan gosok gigi karena selalu terbayang bila kambuh lagi
Saya PNS di Jakarta usia 57 tahun. Awalnya di tahun 2003 ketika makan tiba-tiba di gigi kanan atas ada sengatan setrum dan nyeri yang luar biasa hingga menjalar ke wajah kanan saya. Selanjutnya nyeri sering timbul saat makan, minum dan gosok gigi. Saya penasaran hingga hampir semua rumah sakit di Jakarta saya datangi dan mengatakan gigi saya tidak ada masalah dan disarankan ke dokter saraf, walaupun akhirnya sudah tidak mempan lagi.
Seorang kawan di rumah sakit menyarankan konsultasi dengan dokter ahli dan pakai suntikan di bibir. Bulan Februari 2008, saya opname tiga hari dan sembuh setelah disuntik. Selang beberapa minggu betapa kagetnya saya karena nyeri itu datang lagi, saya pun kecewa.
Bulan Juli 2008, saya konsultasi dengan dokter lain dan dikatakan menderita Trigeminal Neuralgia, penyakit ini ditakuti di Jepang dan kabarnya banyak yang bunuh diri.
Saya disarankan operasi karena saraf saya terjepit, kepala belakang harus dibuka dan diberi kassa dan di lem. Saya dioperasi selama 11 jam, besoknya baru siuman di ICU sampai beberapa hari. Setelah sebulan dirawat diperbolehkan pulang. Saya kaget kata dokter bisa kambuh lagi bila gula darah saya naik, menurut pikiran awam kan sudah diberi pembatas dengan kassa dan di lem masak bisa nyenggol lagi.
Hidup saya penuh dengan ketakutan dan trauma, saya takut makan, takut minum dan gosok gigi karena selalu terbayang bila kambuh lagi. Betapa terkejutnya saya pada pertengahan November 2008 sakit nyeri itu datang lagi.
Oh Tuhan berikanlah kekuatan dan petunjuk kepada hamba. Bila Tuhan mau mengambil hamba ambillah, hamba sudah tidak tahan lagi. Saya teringat adik ipar dari Kalimantan Timur baru operasi di Surabaya dan menurut informasi bisa menerima ASKES (PNS).
Oh Tuhan, rupanya Tuhan Yesus Kristus memberi petunjuk kepada saya harus konsultasi dengan dr. Sofyan dan operasi di sana berhasil. Terima kasih Tuhan Yesus Kristus, saat ini saya sudah sembuh sempurna dari nyeri yang menakutkan.